Selasa, 07 Juli 2009

Panas Panas Panas !!! (November 26th, 2007)


Cuaca hari ini panas banget ya.. Gw ga tau pasti si berapa derajat suhunya, yang jelas gw ngerasa kalo panasnya melebihi hari-hari biasa. Efeknya, kulit mulai terasa sakit karena sengatan sinar matahari dan kepala pusing. Bukan cuma gw yang merasakan hal itu, teman-teman gw juga berpendapat demikian. Hm, gw ga ngebayang gimana rasanya panas di Riau sana, yang konon bisa mencapai 47ยบ Celcius! Bayangkanlah, sebuah baterai HP yang di-charge menggunakan tenaga panas matahari (solar cell), bisa penuh dalam hitungan menit (yaah, walaupun ga tau exactly berapa menitnya, tapi kan gila banget!) di Riau. Fyuhh, tampaknya global warming semakin mengancam, ga cuma di Indonesia, tapi seluruh dunia (yes wulan, namanya juga pemanasan global, ya terjadi di seluruh belahan dunia lah).

Nowadays, gw rasa orang-orang udah ga asing lagi sama global warming alias pemanasan global. Banyak berita, artikel, film seperti The Day After Tomorrow dan Inconvinient Truth, bahkan acara semacam talkshow, pentas seni, atau seminar mengusung tema itu. Kebanyakan menyorot efek dari global warming, yaitu climate change (perubahan iklim). Tapi perubahan iklim sendiri menyebabkan banyak hal lain terjadi. Kaya kejadian di Penjaringan, Jakarta Utara, ga ada angin ga ada ujan, tiba-tiba rumah mereka kebanjiran. Genangan airnya mencapai ketinggian 50 cm – 2 m. Sebabnya karena permukaan air laut naik. Masih banyak yang lain, kaya musim yang ga beraturan (cepet berganti) seperti sekarang, meningkatnya laju pencairan es di kutub, dan yang lainnya. Tapi menurut gw, ada hal yang lebih penting yang harus kita perhatikan selain si efek, which is penyebabnya. Fenomena global warming disebabkan oleh akumulasi gas rumah kaca di atmosfer yang memantulkan kembali energi panas ke bumi. CO2, metana, oksida, nitrogen dan gas industri adalah gas rumah kaca. Ambil CO2 aja deh. Bisa diliat, sekarang banyak banget aktivitas yang menyumbangkan CO2 ke udara. Pembukaan hutan (dimana salah satu prosesnya adalah clearing dengan cara membakar sisa-sisa pepohonan), dan penggunaan minyak bumi serta batubara sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor, pesawat terbang, dan pembangkit listrik. Gw mengamati secara khusus untuk penggunaan kendaraan bermotor di kampus. Parameternya, makin hari, parkiran di kampus gw terlihat makin penuh aja. Isinya tentu mobil dan motor dengan berbagai macam merk. Kalo kata anak fakultas lain, parkiran FE kaya showroom mobil, dari yang merk standar ampe yang yahud ada di sini (tiba2 teringat lagu Enno Lerian-”semua ada di sini”. Kamu makannya apa? Tempe.. saya juru masaknya..Oke! ada tempe goreng, ada tahu goreng, semuanya di goreng, oseng..oseng..oseng..). Hehehe.. Karena ga nampung lagi, ada proyek lagi ngebuat parkiran yang baru. Abis deh lama-lama pohon yang ada di kampus gw. Hu, miris melihatnya. Pohon-pohonnya makin abis. Jangan-jangan nantinya, gw sama masyarakat kampus cuma bisa ngadem di halte bis kuning (yang sekarang juga makin nambah). Who knows?

Then, apa yang harus kita lakukan biar global warming ga semakin meluas (global warming ga bisa dicegah, karena udah terjadi, yang bisa dilakukan adalah menguranginya)? Pake energi seirit mungkin dan sewajarnya misalnya komputer mending dimatiin sekalian daripada di posisi stand by, TV kalo ditonton dimatiin aja, dan cabut charger barang elektronik (HP, kamera, dll) dari sumber listrik (stop kontak) kalo udah selesai dipake. Bisa juga dengan menggunakan kendaraan umum untuk bepergian, ato jalan kaki kalo memang ga terlalu jauh. Sekarang udah banyak juga si komunitas sepeda. Kaya tadi gw temuin di jalan, ada seorang bapak bersepeda menelusuri jalanan TB Simatupang dan di sepedanya tertulis Bike To Work. Gw pikir ide yang cukup brilian kalo anak-anak yang ada di kosan sekitar kampus bersepeda untuk menuju kampus, daripada pake motor. Selain ngurangin CO2, badan sehat, juga ngirit untuk mahasiswa dan juga kampus. Buat mahasiswa ga perlu ngeluarin uang buat bensin, dan kampus ga perlu ada proyek pelebaran atau penambahan lahan parkiran lagi. Hooh, seandainya bisa begitu ya..

Ok then.. gw memang bukan orang yang ahli dalam hal ini, tapi gw berharap, kita bisa lebih sensitif sama apa yang terjadi dengan bumi yang kita tinggalin ini. Anggep aja kita hutang budi dengan bumi dan punya kewajiban untuk menjaganya. Hal kecil bisa jadi sangat berarti kalo kita terus melakukannya. Sesuatu yang besar itu dimulai dari hal yang kecil bukan? So, start to do some little things to make world’s better future! "YOUTH ACT NOW !!!, KYOTO JUST DO IT !!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar