Sabtu, 20 April 2013

Yang Tak Pernah Usai

Ia menyentuhku dengan sapaan, dengan sedikit perhatian
dengan rentetan senyuman, dengan sebuah tatapan
dan terutama dengan apa yang aku sebut sebagai perubahan

Ia yang dulu pergi datang kembali
Memulai lagi apa yang seharusnya tak terjadi
Memberi angan yang sesungguhnya tak kuinginkan
Asa yang akan dengan mudah terpatahkan

Ia yang berada di hadapku kini
Menarikku ke sebuah masa
Ia yang berada di hadapku kini
Membuat damba yang menyiksa

Hai malam, terima kasih telah menyapa
Mimpi mengurungnya, menjaganya tetap berada di sana
Wahai pagi, aku bersyukur kau ada
Meski itu berarti aku harus terbangun, kembali ke yang nyata

Teruntuk sahabat,
Kita dekat, namun tidak akan pernah lebih dekat
Aku, kamu, kita? Itu terlalu nekat
Sudahi, atau kita akan TAMAT

Lingkaran ini tak akan pernah usai