Minggu, 30 Oktober 2011

a letter from a heart





Untuk seseorang yang ada di sana, entah siapa..

Bersabarlah menunggu waktunya tiba, kelak suatu saat kita akan dipertemukan, entah dengan cara seperti apa, dengan jalan bagaimana. Aku hanya yakin akan satu hal, kita pasti berjumpa. Dan jika itu sudah menjadi nyata, aku tahu aku adalah orang yang paling berbahagia, pun ku harap dirimu.

Tuhan Maha Mendengar, Tuhan Maha Melihat, Tuhan tak tidur, dan Tuhan Maha Bijaksana. Kehendak-Nya kelak pasti menjadi jalan yang terbaik untukku dan dirimu. Seperti banyak orang berkata, semua itu akan indah pada waktunya.

Hai seseorang yang ada di sana..
Betapapun aku ingin mengedal dirimu, membayangkan seperti apa dirimu, seperti apa wajahmu, saat ini aku hanya bisa terdiam. Tak berani melawan waktu. Bukan berarti ku menyerah, hanya mengalah. Toh takkan mampu aku melawannya.

Wahai sosok misterius sang pengisi jiwa..
Terkadang aku iri lihat mereka. Bercanda tawa, bersuka cita, berbagi kisah dengan yang terkasih. Aku ingin seperti mereka, bercerita tentang pasangannya. Tapi aku yakin pada dirimu, suatu saat nanti aku akan jadi bagian dari mereka. Bercerita seharian penuh tentang dirimu. Ya, itu nanti. Berlembar-lembar kertas tentang sifatmu. Atau sekali waktu mengajakmu ceritakan dirimu kepada keluarga kecilku. Ya, siapa yang tahu..

Kamu..
Aku pasti menunggumu, menunggu kita bertemu di persimpangan waktu. Ya, sekali lagi waktu. Tuhan Maha Tahu, dimana, kapan dan bagaimana kita akan berjumpa.

Selamat bertemu, segera, CINTA!